Makanan atau
jajanan yang satu ini telah menjadi maskot atau icon di dunia kuliner atau
jajanan, bisa dilihat dari banyaknya penjual yang menjajakan makanan yang satu
ini yang selalu eksis berjualan gorengan hingga bertahun-tahun. Ini
berarti menunjukan bahwa banyaknya atau
tingginya jumlah konsumen yang membeli gorengan setiap harinya. Mungkin karena
gorengan dianggap sebagai jajanan yang enak, murah dan cukup mengenyangkan
untuk dimakan sehingga banyak orang sering membelinya. Dan tak sedikit orang
malah menjadi hobi makan gorengan. Sebenarnya kalau kita lihat bahan baku
gorentgan itu sendiri menyehatkan lho kawan. Seperti tempe, tahu, pisang, ubi,
singkong, sayuran, dan lain-lain. Lalu kenapa dari beberapa penelitian,
menunjukan bahwa gorengan kurang baik untuk kesehatan kita jika dikonsumsi
terlalu banyak dan sering. Apa penyebabnya? Mari kita ulas secara lebih
mendalam mengenai fakta gorengan.
Fakta Seputar Gorengan
1. Bahaya Akrilamida
Akrilamida
dapat membentuk rantai polimer yang dikenal sebagai poliakrilamida.
Poliakrilamida berbentuk gel, digunakan sebagai pengental, seperti untuk
penggumpal kotoran (flukulan) dalam proses permurnian air, pembuatan kertas,
pengolahan bijih besi, pembuatan bahan pengepres, bahan untuk plastik
pembungkus makanan dan bahan dalam pembuatan kosmetik.
Berdasarkan
penelitian yang didanai oleh Lembaga di Swedia menunjukan bahwa makanan yang
banyak mengandung karbohidrat, seperti kentang, singkong dan ubi yang diproses
dengan digoreng terbukti dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik
(pemicu kanker) bernama akrilamida. Sementara bahan pangan yang direbus atau
dikukus ternyata hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak
berbahaya bagi kesehatan.
Akrilamida
merupaka senyawa kimia yang umum dipakai di laboratorium. Selain itu, pada
umumnya di luar negeri, Akrilamida dipakai untuk mengumpulkan kotoran dalam
proses pemurnian air menum pada PAM.
Akrilamida
berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi genetik juga merusak
sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan serta dapat mengakibatkan
keguguran. Jadi, untuk ibu hamil yang terkontaminasi Akrilamida bayinya
berpotensi lahir cacat.
2. Bahaya Minyak Jelantah
Kualitas
minyak jelantah menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan
kandungan polimer yang dapat terserap dalam makanan berupa asam lemak trans.
Dan dalam minyak jelantah terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan
epioksida yang mutagen dan karsinogen sehingga beresiko terhadap kesehatan
manusia. Misalnya saja, gangguan peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan
pemanasan suhu tinggi hingga mengganggu kesehatan, terutama yang berhubungan
dengan metabolisme Kolestrol.
3. Kolestrol
Kolestrol
adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya
dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa
hormon. Namun apabila kadar Kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa
mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol
yang normal harus dibawah 200mg/dl. Apabila diatas 240mg/dl, maka anda beresiko
tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke. Kolestrol secara
alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti
daging, unggas, ikan, margarin, keju dan susu. Adapun makanan yang berasal dari
nabati, seperti buah, sayur dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung Kolestrol.
Kolestrol
tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu
lipoprotein. Oleh karena itu pula, Kolestrol dibedakan menjadi Low-Density
Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).
Kolestrol Jahat (Low Density Lipoprotein)
Kolestrol
LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari
pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan dari
jantung ke otak. Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang
dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah.
Kolestrol
LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah dibawah 100mg/dl. Kolestrol
LDL 100-129mg/dl dimasukkan kategori perbatasan (berderline). Jika diatas 130
dan disertai afktor resiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak
berolahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu
diberi obat.
Kolestrol Baik (High Density Lipoprotein)
Kolestrol
HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan
lemak dari dinding pembuluh darah ke hari. Kolestrol HDL yang ideal harus lebih
tinggi dari 40mg/dl untuk laki-laki atau diatas 50mg/dl untuk perempuan.
Penyebab
kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta
kebiasaan merokok. Selain ini, hormon testosteron pada laki-laki, steroid
anabolik dan progresteron bisa menurunkan kolestrol HDL, sedangkan hormon
estrogen perempuan menaikkan HDL.
Kolestrol Lp (a)
Kolestrol
Lp (a) adalah suatu variasi dari kolestrol LDL. Kadar Lp (a) yang tinggi
berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp (a) belum jelas, mungkin
berkaitan dengan faktor genetik.
Kadar Kolestrol Tinggi
Kolestrol
tinggi umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang
yang kurus juga bisa mengalaminya, apalagi dengan mengkonsumsi makanan yang
rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolestrol yang
tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang
baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah
mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi konsumsi makanan
berserat.
Kolestrol
diketahui sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi,
gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolestrol merupakan unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan di dalam tubuh akan
menyebabkan berbagai penyakit.
Jika anda memiliki gangguan metabolisme kolestrol di dalam tubuh, maka anda perlu diet, berolahraga dan tambahan obat-obatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar