Rabu, 25 Februari 2015

Bahaya Terlalu Banyak Makan Gorengan Bagi Kesehatan

Makanan atau jajanan yang satu ini telah menjadi maskot atau icon di dunia kuliner atau jajanan, bisa dilihat dari banyaknya penjual yang menjajakan makanan yang satu ini yang selalu eksis berjualan gorengan hingga bertahun-tahun. Ini berarti  menunjukan bahwa banyaknya atau tingginya jumlah konsumen yang membeli gorengan setiap harinya. Mungkin karena gorengan dianggap sebagai jajanan yang enak, murah dan cukup mengenyangkan untuk dimakan sehingga banyak orang sering membelinya. Dan tak sedikit orang malah menjadi hobi makan gorengan. Sebenarnya kalau kita lihat bahan baku gorentgan itu sendiri menyehatkan lho kawan. Seperti tempe, tahu, pisang, ubi, singkong, sayuran, dan lain-lain. Lalu kenapa dari beberapa penelitian, menunjukan bahwa gorengan kurang baik untuk kesehatan kita jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering. Apa penyebabnya? Mari kita ulas secara lebih mendalam mengenai fakta gorengan.

Fakta Seputar Gorengan
1.       Bahaya Akrilamida
Akrilamida dapat membentuk rantai polimer yang dikenal sebagai poliakrilamida. Poliakrilamida berbentuk gel, digunakan sebagai pengental, seperti untuk penggumpal kotoran (flukulan) dalam proses permurnian air, pembuatan kertas, pengolahan bijih besi, pembuatan bahan pengepres, bahan untuk plastik pembungkus makanan dan bahan dalam pembuatan kosmetik.
Berdasarkan penelitian yang didanai oleh Lembaga di Swedia menunjukan bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti kentang, singkong dan ubi yang diproses dengan digoreng terbukti dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik (pemicu kanker) bernama akrilamida. Sementara bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi kesehatan.
Akrilamida merupaka senyawa kimia yang umum dipakai di laboratorium. Selain itu, pada umumnya di luar negeri, Akrilamida dipakai untuk mengumpulkan kotoran dalam proses pemurnian air menum pada PAM.
Akrilamida berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi genetik juga merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan serta dapat mengakibatkan keguguran. Jadi, untuk ibu hamil yang terkontaminasi Akrilamida bayinya berpotensi lahir cacat.


2.       Bahaya Minyak Jelantah
Kualitas minyak jelantah menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dan dalam minyak jelantah terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang mutagen dan karsinogen sehingga beresiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya saja, gangguan peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemanasan suhu tinggi hingga mengganggu kesehatan, terutama yang berhubungan dengan metabolisme Kolestrol.


3.       Kolestrol
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun apabila kadar Kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol yang normal harus dibawah 200mg/dl. Apabila diatas 240mg/dl, maka anda beresiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke. Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya didapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung Kolestrol.
Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula, Kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL).

Kolestrol Jahat (Low Density Lipoprotein)
Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan dari jantung ke otak. Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menyumbat aliran darah.
Kolestrol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah dibawah 100mg/dl. Kolestrol LDL 100-129mg/dl dimasukkan kategori perbatasan (berderline). Jika diatas 130 dan disertai afktor resiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak berolahraga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat.

Kolestrol Baik (High Density Lipoprotein)
Kolestrol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hari. Kolestrol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40mg/dl untuk laki-laki atau diatas 50mg/dl untuk perempuan.
Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain ini, hormon testosteron pada laki-laki, steroid anabolik dan progresteron bisa menurunkan kolestrol HDL, sedangkan hormon estrogen perempuan menaikkan HDL.

Kolestrol Lp (a)
Kolestrol Lp (a) adalah suatu variasi dari kolestrol LDL. Kadar Lp (a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp (a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik.

Kadar Kolestrol Tinggi
Kolestrol tinggi umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa mengalaminya, apalagi dengan mengkonsumsi makanan yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolestrol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi konsumsi makanan berserat.
Kolestrol diketahui sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolestrol merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai penyakit.
Jika anda memiliki gangguan metabolisme kolestrol di dalam tubuh, maka anda perlu diet, berolahraga dan tambahan obat-obatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar